Senin, 23 September 2013
RPP KURIKULUM 2013 BAHASA INDONESIA X
SMA NEGERI 2 SEKAYU
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 2 Sekayu
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : X / 1
Materi pokok : Meneroka Alam Semesta
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis struktur teks puisi, membacakan puisi dengan penuh penghayatan, dan membedakan teks deskripsi dan teks laporan hasil observasi.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi.
2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan publik
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan
3.1.1 Peserta didik dapat menganalisis struktur teks puisi
3.1.2 Peserta didik dapat membedakan teks deskripsi dan teks laporan hasil observasi.
4.1 Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik secara lisan maupun tulisan
4.1.1 Peserta didik dapat membacakan puisi dengan penghayatan
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. PENGERTIAN PUISI
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.
2. STRUKTUR PUISI
Struktur puisi terbagi dua yaitu struktur fisik dan batin.
1). Struktur fisik puisi terdiri dari:
• Perwajahan puisi (tipografi)
yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
• Diksi
yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
• Imaji
yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
• Kata konkret
yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang.
• Gaya bahasa
yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas.
• Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
2). Struktur batin puisi terdiri dari
• Tema/makna (sense) Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
• Rasa (feeling)
yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
• Nada (tone)
yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
• Amanat/tujuan/maksud (itention)
yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca
D. METODE / PENDEKATAN / MODEL PEMBELAJARAN
1. Metode Pembalajaran : Diskusi dan Presentasi
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
3. Model Pembalajaran : MID (Meaningful Instructionnal Design)
E. KEGIATAN PEMBALAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru yang berhubungan dengan kesyukuran kepada Tuhan.
2. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan
3. Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan 7 menit
Inti 1. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.
2. Guru memberikan informasi singkat struktur teks puisi kemudian menbagikan lembar kerja kelompok dan menjelaskan cara mengisinya
3. Peserta didik mengamati teks puisi ‘Burung-burung Enggan Bernyanyi Lagi’
4. Peserta didik mendiskusikan (menanya) dalam kelompoknya struktur teks puisi ‘Burung-burung Enggan Bernyanyi Lagi’
5. Setiap kelompok mencoba mengerjakan tugas kelompok
6. Setiap kelompok menempelkan (jejaring)hasil kerjakan kelompok didinding
7. Peserta didik membacakan puisi ‘Burung-burung Enggan Bernyanyi Lagi’ dengan penuh penghayatan 75 menit
Penutup 1. Peserta didik dan guru menyimpulkan struktur teks puisi dan perbedaan Teks Deskripsi dan Teks Laporan Observasi
2. Peserta didik merepleksi kegiatan yang sudah dilakukan
3. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran selanjutnya 8 menit
F. MEDIA PEMBELAJARAN : PowerPoin, LKPD
H. SUMBER DAN ALAT PEMBELAJARAN
1. Sumber Pembelajaran : Buku Bahasa Indonesia Eksprsi Diri dan Akademik, Jakarta: Kemendikbud RI, 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Eksprsi Diri dan Akademik, Jakarta: Kemendikbud RI, 2013
www.wikipedia.com
2. Alat Pembelajaran : Leptop, LCD
I. PENILAIAN HASIL BELAJAR :
1. Tes
a) Analisislah struktur teks puisi ‘Burung-burung Enggan Bernyanyi Lagi”! (LKPD Terlampir)
2. Non Tes
a) Jelaskan apakah teks puisi termasuk teks deskripsi atau teks laporan observasi! (lisan)
b) Lembar Pengamatan Kelompok (Sikap)
Rublik Kegiatan Diskusi
Nama Kelompok :
No Nama Peserta Didik Aspek Pengamatan Keterangan
Kerja
sama Meng
komunikasikan pendapat Toleransi Kreatifitas Menghargai pendapat teman
Y T Y T Y T Y T Y T
1
2
3
4
5
Keterangan: Y : Ya
T : Tidak
Jawaban ya 5= A, jawaban ya 4-3=B, jawaban ya 4-5=C
c) Lembar Penilaian Membacakan Puisi (Keterampilan)
Rublik Penilaian Membaca Puisi
No Nama Peserta Didik Apek yang dinilai Jumlah
Ekspresi Kinesik Artikulasi Irama Intonasi Timbre
5-10 0-5 5-10 0-5 5-10 5-10
Keterangan: rentang skor 1-3=ada tapi tidak tepat
skor 4-5=tepat, sesuai
d) LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (Pengetahuan)
Materi Pokok : Meneroka Alam Semesta
Puisi Burung-burung Enggan Bernyayi Lagi
KD : 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk melaporkan hasil observasi
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan
4.1 Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik secara lisan maupun tulisan
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:
1. Menganalisi struktur teks puisi
2. Membacakan Puisi dengan penuh penghayatan
3. Membedakan antara teks deskripsi dan teks laporan hasil observasi
Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang!
2. Diskusikan dalam kelompok strutur fisik dan batin puisi Burung-burung Enggan Bernyanyi Lagi (Buku Siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, Jakarta:
NO. Struktur Fisik Analisis Skor
1 Perwajahan Bentuk rata tengah 10
2 Diksi Mengoyak=memecahkan suasana sepi
Menggendong=membawa 10
3 Imaji
10
4 Kata Konkret
10
5 Gaya Bahasa
10
6 Rima/irama
10
NO. Struktur Batin Analisis Skor
1 Tema
10
2 Rasa
10
3 Nada
10
4 Amanat
10
Sekayu, 15 Juli 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Dra. Rr. Mini Sariwulan, M.Si. Faulina, S.Pd.
NIP 19691110 199512 2 001 NIP 19810606 200801 2 002
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Koq yg dibahas puisi??? BUkankah meneroka alam semesta bgn dr teks laporan hasil observasi??? BUkankah yg seharusnya dibahas teks laporan hasil observasi???
BalasHapustermasuk dalam teks apa puisi burung burung yang enggan bernyanyi lagi ?
BalasHapusKunjungi my blog
BalasHapusmynewebasic.blogspot.com
newssenter.blogspot.com
Kunjungi my blog
BalasHapusmynewebasic.blogspot.com
newssenter.blogspot.com